Jumat, 25 Oktober 2013

Profil


Nama : Muhammad Joko Umbaran Haris Bahrudin

NIM : A12.2012.04701                                                
























Klasifikasi Jaringan

Macam macam Jaringan Komputer

1.Berdasarkan skala :
  • Local Area Network (LAN): suatu jaringan komputer yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dengan jarak yang terbatas.
  • Metropolitant Area Network (MAN): prinsip sama dengan LAN, hanya saja jaraknya lebih luas, yaitu 10-50 km.
  • Wide Area Network (WAN): jaraknya antar kota, negara, dan benua. ini sama dengan internet.
2.Berdasarkan fungsi :
  • Client-server 

    Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.
  • Peer-to-peer 

    Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data.xls dan juga memberi akses file network.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.
3.Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas:
  • Topologi bus
  • Topologi bintang/star
  • Topologi cincin/token ring
  • Topologi mesh
  • Topologi pohon
  • Topologi linier
Berdasarkan kriterianya, jaringan komputer dibedakan menjadi 4 yaitu:
  1. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data 

    • Jaringan terpusat 

      Jaringan ini terdiri dari komputer klient dan server yang mana komputer klient yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server
    • Jaringan terdistribusi 

      Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klient membentuk sistem jaringan tertentu.
  2. Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi: 
     
    • Jaringan LAN 

      merupakan jaringan yang menghubungkan 2 komputer atau lebih dalam cakupan seperti laboratorium, kantor, serta dalam 1warnet.
    • Jaringan MAN 

      Merupakan jaringan yang mencakup satu kota besar beserta daerah setempat. Contohnya jaringan telepon lokal, sistem telepon seluler, serta jaringan relay beberapa ISP internet.
    • Jaringan WAN 

      Merupakan jaringan dengan cakupan seluruh dunia. Contohnya jaringan PT Telkom, PT. Indosat, serta jaringan GSM Seluler seperti Satelindo, Telkomsel, dan masih banyak lagi.
  3. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data. 

    • Jaringan Client-Server 

      Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.
    • Jaringan Peer-to-peer 

      Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.
  4. Berdasarkan media transmisi data 

    • Jaringan Berkabel (Wired Network) 

      Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.
    • Jaringan Nirkabel(WI-FI)
       

      Macam-Macam Topologi Jaringan Komputer dan Kelebihan Kekurangannya
      1. Pengertian Topologi BUS

      Topologi Bus  merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50 ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.


      Kelebihan
      • Hemat kabel
      • Layout kabel sederhana
      • Mudah dikembangkan
      •  
      Kekurangan

      • Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
      • Kepadatan lalu lintas
      • Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
      • Diperlukan repeater untuk jarak jauh

      2. Pengertian Topologi RING

      Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.

      Keuntungan

      • Hemat Kabel

      Kerugian

      • Peka kesalahan
      • Pengembangan jaringan lebih kaku

      3. Pengertian Topologi STAR

      Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.

      Kelebihan :

      • Paling fleksibel
      • Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
      • Kontrol terpusat
      • Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
      • Kemudahaan pengelolaan jaringan

      Kekurangan :

      • Boros kabel
      • Perlu penanganan khusus
      • Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

      4. Pengertian Topologi Tree
       
      Topologi Pohon (Tree) adalah kombinasi karakteristik antara topologi star dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung atau backbone.


      Kelebihan :
      • Dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan.
      Kekurangan :
      • Apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
      5. Pengertian Topologi Mesh
       
      Topologi Mesh adalah suatu topologi yang memang didisain untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute atau penjaluran yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak atau software.
      Kelebihan :
      • Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
      • Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
      • Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
      • Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.

      Kekurangan :

      • Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
      • Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
      • Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.

      5. Topologi Peer-to-peer Network

      Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan. Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang network card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.

Data Layer Link #2

Pengertian

Data Link Layer adalah salah satu layer dalam OSI Layer model. Layer ini termasuk ke dalam kategori lower layer dan secara keseluruhan berada di urutan kedua model OSI. Layer ini berada di bawah Network Layer dan di atas Physical layer.

Secara umum layer ini mengonversikan data dalam bentuk data frame dan bit. Secara spesifik layer ini memiliki beberapa fungsi, yakni:

    Mengubah paket ke dalam bit 1 atau 0 (biner) pada mesin pengirim dan mengembalikan bit-bit ke dalam paket pada mesin penerima.

    Menangani frame data di antara Network layer dan Physical layer.
    Menerima paket data dari Physical Layer (ke dalam frame data) kemudian dihantarkan ke Network layer.
    Bertanggung jawab atas keutuhan frame yang ditransfer ke komputer lain dengan melintasi Physical layer.
    Menetapkan metode yang diperlukan untuk mentransmisikan dan menerima data dalam jaringan; bisa terdiri atas kabel, device yang digunakan untuk menghubungkan NIC ke kabel, signaling yang menghantarkan dan menerima data, serta kemampuan mendeteksi sinyal eror dalam media jaringan.

Beberapa protokol yang menggunakan layer ini adalah:

    Logical Link Control: koreksi eror dan flow control, mengelola link control dan menetapkan SAP-SAP
    802.1 OSI Model
    802.2 Logical Link Control
    Media Access Control: berkomunikasi dengna card adapter, mengontrol tipe media yang digunakan
    802.3 CSMA/CD (Ethernet)
    802.4 Token Bus (ARCnet)
    802.5 Token Ring
    802.12 Deman Priority
    IEEE 802
    IEEE 802.2
    ISO 2110
    ISDN

Layer fisik dan data link

Layer-2 paling bawah dari model OSI adalah layer Physical dan layer Data Link. Layer-2 ini menspesifikasikan standard-2 kepada interaksi komputer-2 dengan media transmisi fisik. Sebagai administrator anda harus faham kedua layer Physical dan layer Data Link ini.

Layer Physical

Layer fisik adalah layer paling bawah dari layer-2 model OSI. Layer ini berisi standard-2 untuk menghubungkan komputer kepada media transmisi yang sesungguhnya.
Peran layer fisik

Setiap layer dari model OSI mempunyai peran masing-2, begitu juga layer Physical mempunyai peran-perana sebagai berikut:
  • Menspesifikasikan standards untuk berinteraksi dengan media jaringan
  • Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan-2
  • Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan
  • Synchronisasi transmisi sinyal
  • Deteksi error selama transmisi

Pada layer fisik, komputer mengirimkan stream bit-2 lewat media transmisi. Karena komputer menggunakan sinyal electric untuk menghadirkan biner 0 dan 1, standards layer physical berkenaan dengan sinyal-2 electric ini meliputi:
  • Jenis sinyal (analog atau digital)
  • Level tegangan
  • Identifikasi bit
  • Synchronisasi bit
Standard media transmisi

Protocol pada layer physical menjelaskan karakteristik dari media transmisi dan sinyal elektrik yang meliputi spesifikasi-2 berikut:
  • Konektor-2 fisik
  • Piranti koneksi seperti switch, multiplexer
  • Kecepatan data transfer
  • Jarak transmisi maksimum
Topology Physical

Istilah topology menjelaskan bagaimana semua piranti pada jaringan secara fisik di koneksikan bersama, seperti:
  • Bus Topology
  • Ring topology
  • Star topology
  • Mesh topology
  • Cellular topology
Topology Hibryda adalah kombinasi dari topologi-2 yang berbeda yang digunakan pada jaringan yang sama yang meliputi yang berikut:
  • Tree topology
  • Star Bus topology
  • Hybrid Mesh Topology

Data link layer

Layer Data Link adalah layer paling bawah kedua dari model OSI. Sementara physical layer menspesifikasikan standard media fisik sebenarnya, layer Data Link berisi standard-2 untuk formatting data untuk transmisi, dan untuk data transmisi melewati media fisik.
Peran layer data link

Tujuan utama dari layer Data Link adalah:
  • Format data kedalam frames untuk transmission
  • Memberikan error notifications
  • Memberikan control aliran
  • Specifykasi topology jaringan logical dan metoda-2 media access
Layer Data Link dibagi kedalam 2 sub-layer berikut ini:
  • Media Access Control (MAC) Sublayer
  • Logical Link Control (LLC) Sublayer
Media Access Control (MAC) Sublayer
Sublayer Media Access Control adalah sublayer pertama atau sublayer bawah dari layer Data Link.sublayer memecah data manjadi frame sebelum ditransmisikan, dan memegang address fisikal (MAC address) untuk address jaringan. Piranti seperti Switches dan bridges menggunakan address Data Link untuk mengarahkan data user melalui jaringan menuju ke host tujuan. Sublayer MAC menangani tiga macam tugas berikut ini:

1. Addressing Physical Device, identifikasikan piranti-2 hardware khusus. Semua piranti di jaringan harus mempunyai address fisikal yang unik. Untuk jaringan-2 LAN, address fisik ditanamkan kedalam interface card (NIC). Address MAC adalah address hardware 48-bit yang tampak sebagai nomor hexadecimal 12-digit.

2. Media Access, metoda media access memerintahkan bagaimana piranti jaringan menentukan kapan harus mengirim sinyal melalui jaringan, apa yang harus dilakukan jika ada dua piranti jaringan mau mengirim paket pada saat yang bersamaan. Ada tiga macam metoda access media yang digunakan dalam jaringan komputer.

a. Contention (semua piranti mempunyai akses yang sama)
b. Token-passing (piranti yang mempunyai Token akan mendapatkan akses)
c. Polling (piranti-2 ditentukan nomor urutnya)
3. Topology Logical, menjelaskan bagaimana piranti-2 berjalan dari piranti ke piranti. Topology fisik tertentu dapat mentransmisikan messages dengan lebih dari satu cara, sehingga sesungguhnya anda bisa menggunakan suatu topology logical yang berbeda dari topologi physical dari jaringan anda. Ada tiga macam topology yang mungkin dibentuk:

a. Physical Bus, Logical Bus
b. Physical Ring, Logical Ring
c. Physical Star, Logical Bus
d. Physical Star, Logical Ring
e. Physical Star, Logical Star

Sub-layer Logical Link Control (LLC)

Sublayer Logical Link Control (LLC) adalah sublayer Data Link kedua. Ia meliputi rule2 (aturan2) yang mengendalikan bagaimana beberapa piranti dan protocol berbagi satu link tunggal dalam suatu jaringan. Sublayer LLC menjalankan tugas-2 berikut:

1. Deteksi Error, saat frame dan bits ditransmisikan melalui jaringan, error bisa saja terjadi. Error komunikasi bisa masuk dalam salah satu dari dua category berikut:

a. Paket yang diharapkan tidak juga nyampai.
b. Paket diterima, akan tetapi berisi data yang corrupt (rusak atau cacat)

Paket-2 yang hilang bisa diidentifikasi melalui nomor urut, dan koreksi dilakukan terkait dengan fitur pengendali aliran. Data rusak dalam suatu paket ditentukan menggunakan satu dari dua metoda berikut: parity bits dan Cyclic Redundancy Check (CRC).

Bit parity

Parity bit digunakan dengan transmisi asynchronous sederhana. Error dideteksi dengan menambahkan sebuah bit extra yang disebut bit parity, di setiap ujung frame. Bit tambahan ini menjamin bahwa jumlah bit 1 yang ganjil dan yang genap dikirim di setiap transmisi. Pemeriksaan error dilakukan dengan menambahkan jumlah bit 1 kedalam frame. Jika jumlahnya tidak ganjil (atau tidak genap jika dipakai parity genap) maka dipastikan terjadi suatu error

Layer Data Link - Parity Bit

Layer Data Link – Parity Bit

Cyclic Redundancy Check (CRC) adalah komputasi matematis yang digunakan untuk mendeteksi error dalam komunikasi synchronous. Piranti pengirim menerapkan kalkulasi kepada data yang akan ditransmisikan. Hasilnya ditambahkan kepada paket. Begitu data diterima oleh piranti penerima maka ia melakukan metoda yang sama. Jika data CRC ini berbeda, maka dianggap bahwa suatu error terjadi saat transmisi. Gambar berikut ini menjelaskan gambaran sederhana proses diatas, proses sesungguhnya sebenarnya sangat kompleks.


Layer Data Link -CRC Check

Layer Data Link -CRC Check

2. Mengendalikan aliran, untuk mencegah transmisi data menjadi mampet atau membanjiri si penerima, sublayer LLC memberikan pengendalian aliran yang memperlambat kecepatan aliran pengiriman data. Ada tiga macam metoda:

a. Acknowledgment, merupakan sinyal pemberitahuan kepada pengirim bahwa paket diterima. Jika sinyal pemberitahuan ini tidak diterima, maka paket dianggap error, dan pengirim akan mengulang pengiriman paket tersebut.

b. Buffering, adalah penyimpanan sementara disisi penerima, jika paket datang, maka paket disimpan sementara di buffering sampai data bisa diproses. Jika paket datang lebih cepat dari paket yang bisa diproses, maka buffer akan tumpah. Berarti data error, dan data perlu dikirim ulang. Cara pengontrolan di sisi penerima bisa dengan sinyal message “not ready”.

c. Windowing, merupakan methoda untuk memaksimalkan data transfer, dan meminimalkan kehilangan data. Sebelum data transfer, pengirim dan penerima melakukan negosiasi lebar window yang akan dipakai yang menunjukkan jumlah paket yang bisa dikirim dengan satuan waktu tertentu dengan satu sinyal acknowledgement. Beberapa protocol menggunakan lebar windows yang dipakai secara dinamis tergantung kondisi kehandalan media transfer.

3. mendukung Multi-protocol, bertindak sebagai buffer atau sebagai penengah antara protocol-2 yang tergantung media – pada bagian bawah, dan protocol-2 layer network bagian atas.

a. Menjalankan beberapa protocol layer-2 diatasnya pada piranti yang sama dan pada saat yang sama.
b. Menjalankan protocol-2 yang sama layer diatasnya pada media transmisi yang berbeda.
Layanan-2 yang berorientasi koneksi (Connection-oriented ) dan layanan tanpa koneksi (connectionless Services)

“Layanan-2 koneksi” adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan fungsi-2 jaringan yang mengendalikan dan mem-verifikasi pesan-2 jaringan dari pengirim dan penerima. Layanan-2 koneksi meliputi item-2 seperti deteksi error, koreksi error, dan pengendalian aliran. Tergantung pada implementasi protocol, layanan-2 koneksi diimplementasikan pada berbagai layer OSI, tidak hanya pada layer Data Link. Suatu protocol sering dijelaskan dalam kaitannya dengan layanan-2 koneksi yang diharapkan atau yang diberikan. Ada dua klasifikasi yang sering digunakan:

1. Protocol-2
 yang berorientasi koneksi, mengasumsikan bahwa data akan hilang selama transmisi, karenanya diperlukan suatu verifikasi bahwa data sampai ke tujuan. Protocol-2 ini relative lebih lambat karena adanya upaya verifikasi data dan juga jaminan pengiriman yang handal antar piranti. Protocol-2 yang berorientasi koneksi ini mensyaratkan bahwa piranti melakukan pembentukan sessi koneksi untuk mentransfer data. Ada tiga phase dalam proses komunikasi yang berorientasi koneksi ini:

a. Inisialisai sessi (pembentukan koneksi)
b. Sesi perawatan (transfer data)
c. Session pemutusan (pelepasan koneksi)
2. Connectionless protocols (protocol-2 tanpa koneksi)

Protocol-2
 tanpa koneksi mengasumsikan bahwa suatu jalur komunikasi yang handal sudah terbentuk antara dua piranti yang berkomunikasi dan juga asumsi bahwa semua data akan terkirim semuanya. Piranti-2 yang sedang berkiriman melanjutkan proses pengiriman tanpa menunggu sinyal acknowledgement (sinyal pemberitahuan). Protocol-2 tanpa koneksi ini bisa mengirim data dengan cepat, karena memang tidak memerlukan tambahan informasi pendgendali extra kepada paket. Jika memang diperlukan suatu sinyal pemberitahuan (acknowledgement), akan dilakukan oleh protocol-2 di layer diatasnya.

Korelasi Antara TCP IP dan model OSI

Korelasi Antara TCP IP dan model OSI

Istilah handal dan tidak handal sering digunakan untuk menjelaskan protocol. Protocol yang handal menjamin bahwa data atau paket akan sampai ke tujuan dengan selamat tanpa cacat (orientasi koneksi), sementara protocol yang tidak handal tidak menjamin. Akan tetapi protocol-2 yang tidak handal sering membuahkan hasil pengiriman yang memuaskan dan bisa diprediksi jika menggunakan media transmisi yang bebas error, atau mengandalkan protocol-2 lainnya untuk memberikan jaminan ke handalan pengiriman.

Model protocol TCP/IP mempunyai layer-2 relasi yang boleh dibilang sama dengan model asli dari OSI ini. Kedua layer bagian bawah yaitu layer Physical dan layer Data Link dipetakan sebagai layer Network Access dalam protocol TCP/IP.
Gambar diatas adalah pemeta’an antara model OSI dan protocol TCP/IP.

Data Link Layer


Pengertian

Lapisan data-link (data link layer) adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI, yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen local area network (LAN) yang sama. Lapisan ini bertanggungjawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal. MAC address juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC), switch layer 2 serta bridge jaringan juga beroperasi di sini.

Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data melalui saluran fisik. Pentransferan data tersebut mungkin dapat diandalkan atau tidak: beberapa protokol lapisan data-link tidak mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk sebuah frame yang sukses diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur pengecekan kesalahan transmisi (dengan menggunakan checksumming). Pada kasus-kasus tersebut, fitur-fitur acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protokol Transmission Control Protocol (TCP) (lapisan transport).

Berhubungan dengan algoritma bagi komunikasi yang reliabel dan efisien antara dua mesin yang berdekatan, yaitu dua mesin yang secara fisik terhubung oleh sebuah saluran komunikasi yang secara konseptual bekerja seperti halnya kabel. Sifat penting sebuah saluran yang membuatnya menyerupai kabel adalah bit-bit diteruskan dalam urutan yang sama dengan sewaktu bit-bit itu dikirimkan.

Rangkaian komunikasi sering membuat kesalahan, memiliki laju data yang terbatas dan terdapat delay propagasi yang tidak nol antara saat bit dikirimkan dengan saat bit diterima. Keterbatasn ini mempunyai implikasi penting bagi efisiensi pemindahan data.
Tugas utama dari data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi data mentah dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke Network Layer, lapisan data link melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian lapisan data link mentransmisikan frame tersebut secara berurutan dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena lapisan fisik menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada lapisan data-link-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame.

PENGERTIAN DATA LINK

Data link adalah medium transmisi antara stasiun-stasiun ketika suatu prosedur data link control dipakai.

MASALAH RANCANGAN DATA LINK LAYER

Data link layer memiliki beberapa fungsi spesifik. Fungsi-fungsi ini meliputi penyediaan interface layanan-layanan baik bagi network layer, penentuan cara pengelompokan bit dari physical layer ke dalam frame, hal-hal yang berkaitan dengan error transmisi dan pengaturan aliran frame sehingga receiver yang lambat tidak akan terbanjiri oleh pengirim yang cepat.
Layanan yang disediakan bagi network layer Fungsi data link layer adalah menyediakan layanan bagi network layer. Layanannya yang penting adalah pemindahan data dari network layer di mesin sumber ke network layer di mesin yang dituju. Tugas data link adalah mentransmisikan bit-bit ke mesin yang dituju, sehingga bit-bit tersebut dapat diserahkan ke network layer.

LAYANAN YANG DISEDIAKAN BAGI NETWORK LAYER

Fungsi data link layer adalah menyediakan layanan bagi network layer, yaitu pemindahan data dari network layer di mesin sumber ke network layer di mesin yang dituju. Tugas data link adalah mentransmisikan bit-bit ke mesin yang dituju, sehingga bit-bit tersebut dapat diserahkan ke network layer.

TIGA LAYANAN DARI DATA LINK LAYER

1.      Layanan Unacknowledged Connectionless

Yaitu dimana mesin sumber mengirimkan sejumlah frame ke mesin yang dituju dengan tidak memberikan acknowledgment bagi diterimanya frame-frame tersebut. Tidak ada koneksi yang dibuat baik sebelum atau sesudah dikirimkannya frame. Bila sebuah frame hilang sehubungan dengan adanya noise, maka tidak ada usaha untuk memperbaiki masalah tersebu di data link layer. Jenis layanan ini cocok bila laju error sangat rendah, sehingga recovery bisa dilakukan oleh layer yang lebih tinggi. Layanan ini sesuai untuk lalu lintas real time, seperti percakapan, dimana data yang terlambat dianggap lebih buruk dibanding data yang buruk. Sebagian besar LAN menggunakan layanan unacknowledgment connectionless pada data link layer.

2.      Layanan Acknowledged Connectionless

Layanan inipun tidak menggunakan koneksi, akan tetapi setiap frame dikirimkan secara independent dan secara acknowledgment. Dalam hal ini, si pengirim akan mengetahui apakah frame yang dikirimkan ke mesin tujuan telah diterima dengan baik atau tidak. Bila ternyata belum tiba pada interval waktu yang telah ditentukan, maka frame akan dikirimkan kembali, mungkin saja hilangnya acknowledgment akan menyebabkan sebuah frame perlu dikirimkan beberapa kali dan akan diterima beberapa kali juga. Layanan ini akan bermanfaat untuk saluran unreliablem, seperti sistem tanpa kabel.

3.      Layanan Acknowledged Connection Oriented
Dengan layanan ini, mesin sumber dan tujuan membuat koneksi sebelum memindahkan datanya. Setiap frame yang dikirim tentu saja diterima. Selain itu, layanan ini menjamin bahwa setiap frame yang diterima benar-benar hanya sekali dan semua frame diterima dalam urutan yang benar. Layanan ini juga menyediakan proses-proses network layer dengan ekivalen aliran bit reliabel. Pada layanan connection-oriented dipakai, pemindahan data mengalami tiga fase (tahap) :

-          Fase I koneksi ditentukan dengan membuat kedua mesin menginisialisasi variabel-variabel dan counter yang diperlukan untuk mengawasi frame yang mana yang telah diterima dan mana yang belum.
-          Fase II, satu frame atau lebih mulai ditransmisikan.

-          Fase III koneksi dilepaskna, pembebasan variabel, buffer, dan resource lainnya yang dipakai untuk menjaga berlangsungnya koneksi.

Karena jarak dan peralatan, pengiriman informasi, dapat mengalami perubahan atau melemah. Umumnya interferensi listrik. Kesalahan timbul dalam bentuk burst yaitu lebih dari satu bit terganggu dalam satu satuan waktu.

FUNGSI DATA LAYER

—  Penyediaan interface layanan yang baik bagi network layer
—  Penentuan pengelompokkan bit dari phisichal layer ke dalam frame
—  Mengurusi masalah error transmisi
—  Pengaturan aliran frame pada penerima yang lambat dan pengirim yang cepat

FUNGSI SPESIFIK LAYER


Secara umum layer ini mengonversikan data dalam bentuk data frame dan bit. Secara spesifik layer ini memiliki beberapa fungsi, yakni:

1.      Mengubah paket ke dalam bit 1 atau 0 (biner) pada mesin pengirim dan mengembalikan bit-bit ke dalam paket pada mesin penerima.

2.      Menangani frame data di antara Network layer dan Physical layer.

3.      Menerima paket data dari Physical Layer (ke dalam frame data) kemudian dihantarkan ke Network layer.

4.      Bertanggung jawab atas keutuhan frame yang ditransfer ke komputer lain dengan melintasi Physical layer.

5.      Menetapkan metode yang diperlukan untuk mentransmisikan dan menerima data dalam jaringan; bisa terdiri atas kabel, device yang digunakan untuk menghubungkan NIC ke kabel, signaling yang menghantarkan dan menerima data, serta kemampuan mendeteksi sinyal eror dalam media jaringan.



Protokol ini adalah :


1.      Logical Link Control: koreksi eror dan flow control, mengelola link control dan menetapkan 

SAP-SAP

2.      802.1 OSI Model
3.      802.2 Logical Link Control
4.      Media Access Control: berkomunikasi dengna card adapter, mengontrol tipe media yang digunakan
5.      802.3 CSMA/CD (Ethernet)
6.      802.4 Token Bus (ARCnet)
7.      802.5 Token Ring
8.      802.12 Deman Priority
9.      IEEE 802
10.  IEEE 802.2
11.  ISO 2110
12.  ISDN

PAKET DATA

Paket dari lapisan jaringan akan ditransportasikan dari host sumber ke host tujuanà melewati jaringan fisik yang berbeda.

Bentuk media dari jaringan fisik tersebut adalah :


-          copper wires
-          Microwaves
-          optical fibers
-          satellite links.

1.      Sebelum ditransmisikan data dibagi menjadi paket yang kecil-kecil, karena

-          Jaringan tertentu hanya dapat menerima paket dengan panjang tertentu
-          Jenis flow control tertentu akan efisien jika berita di bagi dalam paket-paket kecil
-          Agar pengiriman jaringan tidak didominasi oleh user tertentu. Dengan paket data user di berikan batas jumlah paket yang dikirimkan
-          Paket data yang kecil hanya perlu buffer kecil pada bagian penerima

2.      Data juga tidak boleh di potong terlalu kecil, karena :


-          Setiap data memerlukan bit overhead (address, control field, flag, dll)
-          Waktu pengiriman > pemrosesan sebuah paket yang besar


Lapisan Data link melaksanakan 2 layanan dasar :

-          Membiarkan lapisan diatasnya untuk mengakses media dengan menggunakan teknik seperti framing.
-          Mengendalikan bagaimana data tersebut diletakkan pada media dan dapat menerima dari media menggunakan teknik seperti pengendali akses media dan deteksi kesalahan.

Phisical Layer #2

Pengertian Phisical Layer

Physical Layer adalah layer terbawah dari layer OSI model dari jaringan komputer. Lapisan ini berhubungan dengan masalah listrik, prosedural, mengaktifkan, menjaga, dan menonaktifkan hubungan fisik. Lapisan ini juga berhubungan dengan tingkatan karakter, voltase, waktu perubahan voltase, jarak maksimal transmisi, konektor fisik, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan fisik. Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah hub, repeater, network adapter/network interface card, dan host bus adapter (digunakan di storage area network).

2.                  Fungsi Physical Layer

Fungsi dari Phisical Layer merupakan berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.



3. macam-macam Phisical Layer

a.         Layer Data-Link

Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.

b.         Layer Network

Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network.

c.         Layer Transport

Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.

d.         Layer Session

Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.

4.                  Media Physical Layer

Dalam menyusun sebuah jaringan diperlukan media-media dalam menunjang prosesnya. Berikut akan dijelaskan beberapa media yang dibutuhkan untuk menghubungkan komputer atau membuat sebuah jaringan. Berikut akan dijelaskan beberapa kabel yang umum dipakai dalam dunia jaringan :

    Twisted Pair

Twisted Pair terdiri dari 2 jenis yaitu: Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP). Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :

• Kategori 1 (Cat-1).

Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.

          • Kategori 2 (Cat-2).

Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.

           • Kategori 3 (Cat-3).

Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.

          • Kategori 4 (Cat-4).

Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.

• Kategori 5 (Cat-5).

Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m.

    Coaxial

Kabel coax lebih unggul dari kedua kabel di atas dari sisi jarak. Jarak yang dapat ditempuh adalah 500 m. Tetapi memiliki harga yang lebih mahal. Untuk kecepatan transmisi kabel coax memiliki kecepatan transmisi yang sama dengan UTP dan STP yaitu 10-100 Mbps. Konektor yang digunakan adalah BNC. Terdiri dari konduktor cilinder rongga luar yang mengelilingi suatu kawat konduktor tunggal. Kedua konduktor dipisahkan oleh bahan isolasi. Coaxial dipakai dalam :

    Transmisi telephone dan televisi jarak jauh.
    Television distribution (TV kabel).
    Local area networks.
    Short-run system links.

5.                  Keterkaitan Phisical Layer dengan komponen, akan dijelaskan dibawah ini :

Karakteristik interface  fisik dan Media.
Lapisan fisik mendefinisikan karakteristik antarmuka antara perangkat dan media transmisi. Hal ini juga mendefinisikan jenis media transmisi.



 Representasi bit.
             Lapisan fisik Data terdiri dari aliran bit ( urutan O atau 1 ) dengan tidak ada interpretasi. Bit yang akan dikirimkan  harus dikodekan menjadi sinyal listrik atau optik. Lapisan fisik mendefinisikan jenis pengkodean (bagaimana O dan 1 berubah menjadi sinyal ).

Data rate.

Tingkat jumlah bit transmisi  yang dikirim setiap detik juga ditentukan oleh lapisan fisik. Dengan kata lain, lapisan fisik mendefinisikan bit durasi, berapa lama itu berlangsung.

Sinkronisasi bit.
Pengirim dan penerima tidak hanya harus menggunakan bit rate yang sama, tetapi juga harus disinkronkan pada bit rate. Dengan kata lain, jam  pengirim dan penerima  harus disinkronka

Konfigurasi line.
Lapisan fisik berkaitan dengan koneksi perangkat untuk media. Dalam konfigurasi point-to-point, dua perangkat yang terhubung melalui link khusus. Dalam konfigurasi multipoint, link dibagi di antara beberapa perangkat.

Topologi Fisik.

Topologi fisik mendefinisikan bagaimana perangkat yang terhubung untuk membuat jaringan. Perangkat dapat dihubungkan dengan menggunakan topologi mesh ( setiap perangkat terhubung ke setiap perangkat lain), sebuah topologi star ( perangkat yang terhubung melalui perangkat pusat), topologi ring ( masing-masing perangkat terhubung perangkat berikutnya, membentuk ring ), topologi bus (setiap perangkat adalah link utama), atau topologi hybrid (ini adalah kombinasi dari dua atau lebih topoloGI.

Modus Transmisi.
Lapisan fisik juga mendefinisikan arah transmisi antara dua perangkat: simplex, half-duplex, atau full-duplex. Dalam mode simpleks, hanya satu perangkat dapat mengirim, yang lain hanya dapat menerima. Modus simpleks adalah komunikasi satu arah. Dalam modus half-duplex, dua perangkat dapat mengirim dan menerima, tetapi tidak pada waktu yang sama. Dalam modus full-duplex (atau hanya duplex ), dua perangkat dapat mengirim dan menerima pada waktu yang sama.

Physical Layer


Pengertian OSI


OSI (Open System Interconnection)  merupakan suatu standarisasi dalam bidang komunikasi dan jaringan komputer yang dibuat dan dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO). Dalam standar OSI terbentuk  suatu dekripsi abstrak mengenai desain lapisan-lapisan komunikasi dan protokol jaringan komputer. Model dengan desain lapisan-lapisan ini umumnya dikenal dengan Model tujuh lapis OSI atau  (OSI seven layer model).

Sebelum kemunculan OSI , sistem jaringan komputer sangat bergantung pada vendor. Hal ini menyebabkan  terdapat banyak protokol jaringan  berbeda dalam  suatu jaringan yang besar.  Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi. OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar vendor yang berbeda. 


Keberadaan OSI Reference Model pun menjadi sebuah standarisasi yang ideal agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.

7 lapisan OSI tersebut terdiri dari :

    Lapisan pertama yaitu Physical Layer (Lapisan Fisik)
    Lapisan kedua yaitu Data Link Layer (Lapisan koneksi data)
    Lapisan ketiga yaitu Network Layer (Lapisan jaringan)
    Lapisan keempat yaitu Transport Layer ( Lapisan Transpor)
    Lapisan kelima yaitu Session Layer (Lapisan Sesi)
    Lapisan keenam yaitu Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
    Lapisan ketujuh yaitu Application Layer (Lapisan Aplikasi)

OSI

Lapisan fisik (Physical Layer)

Pada artikel ini akan dibahas sedikit lebih dalam mengenai lapisan fisik atau physical layer.  Pada lapisan ini berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Lapisan ini memiliki tugas  untuk mengatur sinkronisasi pengiriman dan penerimaan data, spesifikasi mekanis dan elektris, menerapkan prosedur untuk membangun , mengirimkan data/informasi dalam bentuk digit biner, memelihara dan memutuskan hubungan komunikasi. Pada physical layer terdapat  perangkat keras dasar jaringan yang terdiri atas Repeater, Multiplexer, Hubs(Passive and Active), Oscilloscope dan Amplifier.

    Repeater (satelit) memiliki tugas sebagai penerima sinyal dan mengirimkannya kembali k receiver.
    Multiplexer merupakan media untuk menjalankan multipleks yaitu menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirim secara bersamaan dalam suatu kanal tranmisi.
    Osiloskop adalah sebuah alat untuk menampilkan bentuk gelombang atau sinyal pada sebuah monitor.
    Hubs berfungsi untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah kelompok jaringan.
    Amplifier adalah perangkat yang berfungsi sebagai penguat sinyal.

Media-media fisik tersebut terjadi perpindahan arus bit yang melibatkan sinyal-sinyal digital.  Dalam pengirimannya harus terjadi kesamaan dalam nilai bit. Apabilamengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Oleh karena level tegangan dalam pengiriman harus tetap sama dan terjaga hingga pengiriman selesai.
Daftar protokol pada layer ini adalah :

     Jaringan telepon modem – V.92
    IRDA Physical Layer
    USB Physical Layer
    EIA RS-232, EIA-242, EIA-422, RS-449, RS-485
    Ethernet Physical layer termasuk 10BASE-T, 10Base5, 100BASE-FX, 100BASE-T,
    1000BASE-T, 1000BASE-SX dan varietas lainnya
    Varietas 802.11 Wi-Fi physical layer
    DSL
    ISDN


Perangkat yang digunakan pada layer ini adalah :

    Network Adapter
    Repeater
    Modem
    Fiber Media Converter

Pada lapisan pertama inilah terjadi hubungan secara fisik antara satu terminal dengan terminal lain atau server atau peripheral lainnya. Pada sisi pengirim, lapisan phisik menerapkan fungsi elektris mekanis dan prosedur untuk membangun, memelihara dan melepaskan sirkuit kommunikasi guna mentransmisikan informasi dalam bentuk digit biner ke sisi penerima, sedangkan lapisan fisik pada penerima akan menerima data dan mentransmisikan data ke lapisan di atasnya. Adapun contoh protokol yang digunakan pada lapisan pertama ini antara lain X21, X21bis, RS232, dan lain sebagainya. X21 memuat ketentuan-ketentuan hubungan secara fisik titik ke titik antar peralatan yang menggunakan teknik digital dala pengiriman ataupun penukaran data.

Pada lapisan pertama inilah terjadi hubungan secara fisik antara satu terminal dengan terminal lain atau server atau peripheral lainnya. Pada sisi pengirim, lapisan phisik menerapkan fungsi elektris mekanis dan prosedur untuk membangun, memelihara dan melepaskan sirkuit kommunikasi guna mentransmisikan informasi dalam bentuk digit biner ke sisi penerima, sedangkan lapisan fisik pada penerima akan menerima data dan mentransmisikan data ke lapisan di atasnya. Adapun contoh protokol yang digunakan pada lapisan pertama ini antara lain X21, X21bis, RS232, dan lain sebagainya. X21 memuat ketentuan-ketentuan hubungan secara fisik titik ke titik antar peralatan yang menggunakan teknik digital dala pengiriman ataupun penukaran data.

Media Tranmisi pada Physical Layer

Kabel (wire)

    Kabel UTP Category 3 (Cat3) :  kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik.

    Kabel UTP  Category 5 (Cat5) : kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per detik.

    Kabel Coaxial : suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar.

    Kabel Fiber Optik : saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan mode transmisi yang digunakan serat optik terdiri atas Multimode Step Index, Multimode Graded Index, dan Singlemode Step Index.



Wireless

    Transmisi radio : media transmisi yang dapat digunakan untuk mengirimkan suara ataupun data. Kelebihan transmisi gelombang radio adalah dapat mengirimkan isyarat dengan posisi sembarang (tidak harus lurus) dan dimungkinkan dalam keadaan bergerak.

    Transmisi Microwave : Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk radio yang menggunakan frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF.

Model Protokol dan Referensi Jaringan

Model Referensi TCP/IP

TCP / IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol), sama seperti halnya OSI, merupakan sekumpulan protokol yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada jaringan komputer. TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. Kesimpulannya, TCP/IP inilah yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data di dalam suatu jaringan. 

Sekumpulan protokol yang terdapat dalam TCP/IP diklasifikasikan berdasarkan layer atau lapisan, dimana pada TCP/IP terdapat 4 layer.

 Berikut penjelasan dari masing-masing layer tersebut:

a.         Layer 1 (Network)

Layer ini menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan paket data untuk membuat sambungan langsung (physical link) termasuk detil teknologi jaringan yang digunakan.
Layer network bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel, serat optik, atau gelombang radio. Karena tugasnya ini, protokol pada layer ini harus mampu menterjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang di mengerti oleh komputer yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.

b.        Layer 2 (Internet)

Layer internet berfungsi mengirim paket data antara jaringan yang berbeda dan menentukan lintasan yang ditempuh serta bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat.
Pada layer ini terdapat tiga macam protokol, yaitu IP, ARP, dan ICMP. IP (Internet Protocol) berfungsi untuk menyampaikan paket data ke alamat yang tepat. ARP (Address Resulotion Protocol) ialah protokol yang digunakan untuk menemukan alamat hardaware dari host/komputer yang terletak pada network yang sama. Sedangkan ICMP (Internet Control Massage Protocol) ialah protokol yang digunakan untuk mengirimkan pesan dan melaporkan kegagalan pengiriman data.

c.         Layer 3 (Transport)

Layer Transport berfungsi untuk menjaga kualitas layanan pengiriman data dari host asal ke host tujuan dan bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Pada lapisan Transport menggunakan Acknowledgement positif dan Acknowledgement negative pada aliran datanya. Acknowlegment positif akan memberitahukan pesan apabila data yang di transferkan telah sampai sedangkan Acknowledgement negative jika paket yang ditransfer tidak sampai ke tujuan maka akan terjadi pengiriman ulang.

Pada layer ini terdapat dua protokol, yaitu TCP (Transmission Control Protokol) dan UDP (User Datagram Protocol).

d.        Layer 4 (Application)

Fungsi Application Layer pada model referensi TCP/IP mengkombinasikan fungsi session, presentation, dan application pada model refernsi OSI.
Pada layer inilah terletak semua aplikasi yang menggunakan protokol TCP/IP misalnya HTTP, FTP, Telnet, SMTP, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya, gambar layer dari model referensi OSI dan model referensi TCP/IP adalah sama meskipun jumlah layernya berbeda. Berikut adalah gambaran layer dari keduanya.

Model Referensi OSI, Fungsi dan Kegunaannya

OSI (Open System Interconnection) dikembangkan oleh Internasional Standarization Organization (ISO) pada tahun 1984. OSI merupakan salah satu contoh protokol dalam jaringan komputer / host, dimana OSI ditujukan sebagai solusi untuk memberikan standarisasi kompabilitas jaringan sehingga tidak membatasi komunikasi antar produk maupun teknologi dari vendor yang berbeda dengan sistem yang berbeda pula.
Protokol OSI memiliki 7 layer atau lapisan. Layer 7, 6, dan 5 difokuskan untuk pelayanan dari suatu aplikasi, sedangkan layer 4, 3, 2, dan 1  difokuskan untuk aliran data dari host satu ke host lainnya atau dari ujung satu ke ujung yang lain (end-to-end). Berikut ini adalah penjelasan tentang fungsi dan kegunaan masing-masing layer.
a.         Layer 1 (Physical)
Ø  Fungsi
-    Layer ini Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan, dan pengkabelan. 
Ø  Kegunaan
-       Menghubungkan komputer dengan media transmisi data pada sebuah jaringan.
Ø  Contoh
-       RJ-45, Ethernet, NRZI, dan LAN Card.
b.        Layer 2 (Data Link)
Ø  Fungsi
-       Mengatur pengiriman data dari interface yang berbeda, semisal pengiriman data dari Ethernet 802.3 menuju ke HDLC pada WAN.
Ø  Kegunaan
-       Mengelompokkan bit data menjadi frame sehingga memudahkan manajemen data.
Ø  Contoh
-       IEEE 802.3, HDLC, dan FDDI.
c.         Layer 3 (Network)
Ø  Fungsi
-       Addressing dan routing.
Ø  Kegunaan
-       Mendefinisikan alamat IP, membuat header untuk paket data atau frame, dan kemudian melakukan routing.

Ø  Contoh
-       IP, IPX, dan Appletalk DDP.
d.        Layer 4 (Transport)
Ø  Fungsi
-       Pemaketan data dan cek pengiriman data.
Ø  Kegunaan
-       Memecah data yang dikirim ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket data telah diterima dengan sukses, dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang atau gagal dikirim di tengah jalan.
-       Melakukan koneksi end-to-end.

Ø  Contoh
-       TCP, UDP, dan SPX.
e.         Layer 5 (Session)
Ø  Fungsi
-       Pengaturan jangka waktu hubungan / koneksi atar host.
Ø  Kegunaan
-       Mendefinisikan cara memulai, memelihara, atau menghancurkan koneksi. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama data.

Ø  Contoh
-       RPC, SQL, NFS, dan SCP.
f.          Layer 6 (Presentasi)
Ø  Fungsi
-       Pendefinisian format data, seperti ASCII text, binary, dan jpeg.
Ø  Kegunaan
-       Mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
-       Mengurus dan mengolah format data sehingga dapat dipahami oleh berbagai macam media.


Ø  Contoh
-       JPEG, ASCII, GIF, MP3, dan MPEG.
g.         Layer 7 (Aplikasi)
Ø  Fungsi
-       Pelayanan komunikasi pada suatu aplikasi.
Ø  Kegunaan
-       Mengurangi kompleksitas pada pemrograman sehingga memudahkan produksi sebuah program aplikasi.
-       Mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan.

Ø  Contoh
-       Telnet, HTTP, FTP, dan SMTP.